Halo Sahabat Pustaka !
Kali ini kami akan membagikan informasi seputar Quliting. Mungkin istilah Quilting masih terdengar asing. Quilt sendiri berasal dari kata latin culcita yang artinya bantal yang diisi. Kerajinan quilt atau kita sebut kerajinan kain perca sudah ada sejak abad ke 14. Pada awalnya fungsi quilt digunakan untuk selimut para carusaders dimana para wanita memanfaatkan kain-kain sisa untuk dijadikan selimut.
Pada zaman itu belum populer adanya kain katun untuk quilt. Baru ada setelah orang mesir memproduksi katun dan orang-orang kaya mulai memanfaatkan seni quilt ini. Pada dasarnya quilting merupakan metode menjahit 3 lapisan kain menggunakan tangan atau mesin jahit. Quilt umumnya terdiri dari 2 atau 3 lapisan yang dijahit bersama-sama dengan benang dan jarum, dalam hal ini bisa menggunakan tangan atau mesin jahit. Lapisan atas biasanya disebut quilt top terdiri dari paduan kain katun perca, lapisan tengah biasanya disebut dengan batting yang merupakan busa tipis terbuat dari katun atau polyester dan lapisan ketiga adalah quilt backing yang umumnya terbuat dari bahan 100% katun.
Bentuk lain dari quilting adalah hanya dua lapis kain yang dipergunakan, dan ini hanya untuk hiasan. Di atas permukaan kainnya diberi pola motif yang akan dijahit agar pada saat setelah selesai dijahit motif tersebut akan timbul pada permukaan kain. Jenis ini dikenal sebagai cord atau Italia quilting. Variasi yang lain dari quilting adalah, 2 helai kain dijahit bersama-sama kemudian diisi busa tipis agar permukaanya menjadi timbul. Jenis ini dikenal sebagai diisi atau trapunto quilting.
Cord dan quilting trapunto pada zaman dahulu hanya dikerjakan pada kain yang berwarna putih. Macam-macam desain motif quilting:
Motif lingkaran, terdiri dari : Whorl, Snail dan Filled
Motif kerang, terdiri dari : Rose, Scalloped, Shell dan Wreath
Motif daun, terdiri dari : Cowslip, Privet, Fern, Lime, Plume, Curled dan Curved
Motif hati, terdiri dari : Lined, Chevron, Thistle dan Crossed
Motif yang diterapkan sebagai motif pinggiran, terdiri dari : motif pilin, motif rambat dan motif bulan sabit
Kemudian dalam desain dan prinsip teknik quilting, desain hias produk kriya dari teknik Quilting harus disesuaikan dengan desain produk yang akan dibuat. Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam membuat produk kriya dengan teknik quilting, yaitu :
Quilt harus selalu menggunakan busa pelapis untuk memunculkan bentuk relief motif tertentu.
Untuk menjahit quilt dapat digunakan jahitan mesin maupun jahitan tangan (tusuk jelujur).
Bentuk jahitan dapat digambarkan terlebih dahulu pada kain dengan menggunakan garis pensil yang mudah dihapus atau mengikuti garis-garis motif lekapan atau juga quilt sambungan perca.
Sebelum garis-garis quilt dijahit, aturlah dan jelujurlah dahulu ketiga lapisan bahan sedemikian rupa, sehingga lapisan tidak tergeser atau terpuntir. Bila qulit pada bahan polos, gunakan bahan berkilau seperti kain satin sehingga diperoleh efek relief yang indah karena pantulan cahaya pada bahan atau kain tersebut.
Bahan yang digunakann untuk membuat produk kriya tekstil dengan teknik quilting yaitu bahan berupa kain katun polos dan kain katun bercorak, busa pelapis, kain pelapis viseline, kertas pola. Alat yang digunakan yaitu alat tulis untuk membuat desain pola hias, mesin jahit, jarum jahit, gunting kain, dan gunting kertas.